Minggu, 13 November 2011

you are the boy that I met 12 years ago... (Cerpen)

Hai :] ini cerpen pertama gua.
so... hope you like it.

Sambil baca, sambil denger lagu dibawah ini :] enak serius lagunya.

You are the boy that I met 12 years ago.

   16 tahun, Ciara sudah harus menerima nasibnya sebagai pengidap kanker usus stadium 2. tidak, dia tidak sedih ataupun kecewa. bagaimanapun Tuhan nggak akan memberikan cobaan diluar kebatasan Ciara. walaupun dia harus menerima konsekuensi yang cukup berat buat perempuan 16 tahun ini. Ciara udah nggak bisa nikmatin masa masanya sebagai ABG disekolahan,makan pun harus diatur atur oleh orangtuanya, dan lebih parah lagi, dia nggak bisa nikmatin tinggal dirumahnya sendiri, karena Dr.Jessica (dokter terpercaya keluarga Ciara) menyarankan Ciara supaya tinggal di Rumah Sakit. ya, sebenernya Ciara juga nggak mau, tapi bagaimanapun Ciara ingin sembuh dari penyakitnya. Belum lagi belakangan ini Ciara punya penyakit gagal ginjal juga. pertama mendengar berita itu, Ciara kaget bukan main. dia bingung, dia sudah divonis kanker usus, kenapa harus ditambah gagal ginjal? padahal Ciara terlahir sehat dan normal. Mungkin ini emang udah jalan takdir Ciara.

    Kusibak tirai jendela kamar rumah sakit, cahaya matahari pagi memasuki ruangan 205 ini.
"Pagi Ciara" sapa suster Anny yang setiap pagi rutin mengantarkan sarapan.
"Pagi sus"
"Ini sarapan kamu, dr.jess bilang kamu harus menghabiskan sarapan, jangan disisakan seperti kemarin ya"
ugh... bubur lagi. pikir Ciara. "iya sus, pasti dihabiskan"
Suster Anny keluar dari kamar, meninggalkan aku sendiri didepan jendela. sebenernya aku agak betah tinggal di sini... maksudku disini, diruang 205. karena hanya diruangan inilah pemandangan nya mengarah ke taman belakang rumah sakit yang terdapat pohon besar di pinggirnya. angin sepoy-sepoy nya membuat ku semangat dan sedikit melupakan penyakitku.
"Hai Cira!!"  sapa seseorang dibelakangku. siapa lagi yang memanggilku Cira kalau bukan Jenny? dia pasien di tempat tidur sebelah. dia mengidap kanker otak, dan... kasihan... dia harus selalu memakai topi nya untuk menutup kebotakan nya.
"Hai Jenny! sudah makan?" kutanya tanpa mengalihkan perhatian ke taman belakang.
"ini baru mau. kamu sendiri nggak makan?"
"aku bosan dengan makanan rumah sakit.... setiap hari hanya bubur yang kumakan"
"sabar ya Ra, aku yakin kamu bakal sembuh kalo kamu turutin kata-kata dokter"
"iya Jen.... tapi aku bosan dengan bubur...."
Jenny hanya tersenyum ramah kepadaku dan balik ke tempat tidur dan menyetel TV.
   Aku mulai melupakan sekeliling ku dan mengarahkan perhatian ke arah taman. taman itu cukup luas, seperti lapangan bola di belakang sekolah ku. Kualihkan perhatian ke pohon besar dan.......... "siapa tuh?"
Aku melihat seseorang duduk dibawah pohon sambil memegang gitar, kutajamkan pendengaran ku.
"Going back to the corner when I first saw you
gonna camp in my sleeping bag, i'm not gonna move
got some words on cupboard, got your picture in my hand
saying 'if you see this girl, can you tell her where am I?"
Kudengar dia memainkan lagu "The man who can't be moved" oleh The Script.
"hm....suaranya bagus...."
"siapa yang suaranya bagus?" tiba tiba saja Dr.Jess datang dibelakangku.
"ah...anu..bukan siapa siapa kok.. heheh.." Dia mendekat ke arah ku dan melihat ke arah pohon yang tadi ku lihat.
"ooh....Kevin?"
"Kevin?"
"iya.... itu anak Dokter."
"hah?!"
"kenapa??"
"nggak apa apa ko dok.... hehe. kaget aja. dia jago main gitar dok?"
"seperti yang kamu liat Ra... dia cinta banget sama musik"
"ohh.. keren dong"
"umur dia 17 Ra..."
"ohya? sekolah dimana?"
"dia homeschooling..."
"kenapa?"
"ya... itu udah keputusan dia. dan asal kamu tau, keputusan dia harus bener bener diturutin kalo nilainya mau bagus"
"dan??"
"dan.....dia unggul dalam bidang seni dan perhitungan. dokter bangga kok..."
"yep.... dokter harus bangga.." ku lemparkan senyuman ku ke arah Dr.Jess.

   Esok harinya, ku lakukan rutinitas seperti biasa, kubuka tirai kamar dan aku sudah mendengar seseorang bernyanyi dengan irama gitar yang indah. Wah..... Kevin lagi.
"pagi Ciara..."
"pagi suster Anny"
"sedang melihat apa?"
"hah? enggak kok.... mm..sus Ciara boleh keluar kamar?"
"asal kamu kuat, ya gapapa kok Ra... kamu mau kemana emang?"
"Ciara pengen ke taman belakang sus, pengen hirup udara seger"
"yasudah, gapapa. sekali-kali kamu keluar kamar. tapi bener kamu ga butuh bantuan?"
"gapapa kok suster"
Kubuka pintu kamar, "haaa....udah lama nggak keluar" ku pencet tombol turun di lift.
-------------------
"permisi sus, Pintu ke arah taman belakang dimana?"
suster pun memberitahu ku pintu ke taman.
Ketika sampai, ku lihat Kevin masih duduk dan memainkan gitarnya dibawah pohon. Tunggu........ setelah ku perhatikan baik-baik, aku merasa kalau aku sudah pernah melihat pohon ini. tapi dimana, entahlah.. tapi aku benar-benar merasa pernah melihat pohon ini....
"halo?" seseorang memecahkan perhatianku yang tadi sedang memandangi pohon besar itu. wow.. taman ini lebih mirip lapangan hijau dengan rumput segar...
"oh...hai!"
"hai Ciara"
"hai... Hai?? kau tau namaku?"
"kau kan pasien ibuku..."
"jadi Dr.Jess ngasih tau kamu tentang aku?"
"yep... secara detail"
Tunggu deh.....kok rasanya kayak de javu. kayaknya aku pernah tau Pohon ini, lalu Kevin.... sepertinya kita sudah bertemu. ada suatu khas dari Kevin yang kayaknya pernah aku temuin di seseorang.... tapi siapa ya...
hari itu, entah kenapa aku langsung bisa akrab dengan Kevin. benar benar deh... rasanya kita udah pernah ketemu sebelumnya....

   Beberapa minggu kemudian. hari hari yang lalu aku jalanin lumayan indah, ya setiap hari aku selalu mengunjungi Kevin di pohon besar itu yang sampai sekarang masih aku heran heran kan kehadirannya. begitu juga Kevin.aku benar benar merasa kalau aku sudah pernah bertemu dia.
tapi pagi ini lain. aku terbangun dengan rasa nyeri yang bukan main di ginjal ku. belum lagi usus ku perih. aku benar benar tidak bisa berdiri, jangankan berdiri, duduk pun aku tidak kuat. ku pencet alarm yang menghubungkan ke suster Anny. Ohiya, orangtuaku sedang tidak di Indonesia,mereka sedang pergi ke Kanada. Ayahku seorang diplomat disana, tadinya Mama tidak mau ikut, tapi aku paksa dia supaya mau menemani papa. Dan disini masih ada Jenny,suster Anny,Dr.Jess dan Kevin yang mau menemaniku.
tidak sampai 5 menit dr.Jess masuk disertai suster Anny. kulihat tempat tidur sebelah kosong, pasti Jenny sedang menjalani terapi.
"loh......kok ada dokter?" aku bicara dengan susah payah.
"dokter udah tau Ra kalau kamu bakal drop begini. kamu terlalu banyak berjalan"
"tapi biasanya nggak sakit kok dok....." astaga... ingin rasanya aku hanya menutup mata dan tidak berbicara. tapi rasa penasaran membuatku ingin terus bertanya pada Dr.Jess. rasa sakit ini beda dari yang biasanya. Rasanya seperti beribu-ribu pisau menusuk perutku.
"dok..........rasa sakitnya lebih parah dari yang...biasanya"
"uhm...kamu tenang aja ya Ra, ini mungkin karena kamu kebanyakan jalan aja.."
Biasanya, aku merasa lega kalau dokter sudah bilang 'tidak apa-apa' tapi sungguh, aku merasakan sesuatu yang aneh dari nada bicara dan ekspresi dr.Jess.
"dokter, Ciara kenapa?"
"uhm....Ciara....nanti dokter balik lagi ya..."
dengan begitu dr.Jess meninggalkan kamar. sambil menahan rasa sakit, aku pun mulai terlelap lagi.

   Setiap hari kurasakan ginjal ku ini sangat sakit, walaupun sudah diberikan obat, justru rasa sakitnya bertambah setiap aku bangun pagi hari. Hari ini aku mau melupakan sakitku dulu, aku ingin berbicara dengan Kevin, dia bilang minggu lalu dia mau mengikuti lomba musik se-internasional. aku berharap dia menang. "Tok..tok..tok" pintu kamar terbuka.
"hai Ciara."
"hua? Kevin?"
"bagaimana kabarmu?"
"makin parah...."
"kenapa?"
"aku nggak mau bicarain itu dulu.... so, what about your competition?"
"hahaha. kau masih ingat......"
"kamu menang atau nggak kev?"
"I DID IT!" dia berkata sambil menunjukan piagam dan penghargaan nya. yaampun!! internasional! gimana nggak kagum?
"hua!!! congrats!!!"
"thanks!" dia tertawa.
Beberapa jam kedepan, kami hanya mengbrol tertawa dan semacamnya. dia bilang, dia pernah punya teman yang sifatnya mirip sekali denganku. dia cuma sekali bertemu dengan anak itu. anehnya Kevin tidak mau memberitahu ku siapa anak itu. aku hanya mengangkat bahu ketika memikirkan itu.

   1 tahun kemudian, kalian mungkin nggak percaya. tapi ya... aku masih tinggal di kamar 205 ini. umurku sudah menginjak 17.Jenny pun masih disini. dia masih harus menjalani beberapa bulan terapi sampai dia boleh pulang ke rumahnya. Kevin? yah dia pindah ke luar negeri, sedih memang, aku bahkan tidak tau kemana dia pindah. Dr.Jess yang memberitahuku. Pagi ini... aku merasa sesuatu yang nggak enak bakal terjadi. tapi ketika mengingat-ngingat mimpi semalam, aku hanya bisa tersenyum dan melupakan feeling nggak enak itu. aku bermimpi aku bertemu dengan seseorang, kami bermain, tapi disana kami masih kecil..... mungkin 5 tahun-nan?
Rasa sakit ini mulai membuyarkan pikiran ku, aku sudah tidak tahan, ingin rasanya lenyap dari bumi ini su. paya aku tidak merasakan sakit lagi. Ku pencet alarm, suster Anny pun masuk ke kamar. Melihat kondisiku sudah seperti suster pun langsung memanggil Dr.Jess.
"dok... sebenernya kenapa sih?" aku hampir menangis
"Ciara.... ciara harus di operasi.." aku kaget bukan main. Mama bilang aku nggak butuh operasi selama aku masih diawasi oleh orang orang terpercaya. tapi kenapa sekarang?
"dan Ciara harus dibawa ke Singapur...." oke...aku udah nggak bisa berkata kata.
"dokter udah telfon mama ciara.......dan Mama ciara sudah booking tiket ke Singapura."
"lalu, Ciara berangkat sama siapa?" akhirnya mengeluarkan suara
"Ciara bakalan berangkat sama Suster Anny" Suster Anny melemparkan senyum ramah sekaligus khawatir ke arah ku, memastikan bahwa semuanya bakalan baik baik aja.
   Esoknya, aku sudah merapikan barang-barang ku. Sedih juga rasanya meninggalkan 205 yang sudah hampir setahun aku tempati ini. Aku berpamitan dengan Jenny. dia menangis. Jenny sudah hampir setahun lebih menjadi sahabat ku di rumah sakit ini.
------------------------------------------------------
   Aku pun sampai di Singapura. ku lihat Mama dan Papa di depan pintu keluar Bandara. Astaga.. betapa aku merindukan mereka berdua. Kupeluk erat mereka. Ingin rasanya menghabiskan seharian ini dengan merak Plus Suster Anny. tapi sayang, kalau masih mengulur waktu, aku takut semuanya terlambat. Dr.Jess bilang mungkin operasi ini akan berhasil apabila tepat waktu. tapi aku merasa kurang yakin dengan itu. Kami pun sampai di RS. Aku akan di operasi malam ini juga. atau tidak semuanya akan terlambat. peralatan di RS Jakarta tidak bisa membantu ku, Dokter bilang, butuh alat yang lebih canggih dari yang ada di Jakarta.
Malam pun tiba.
"Mama yakin Ciara kuat ngadepin operasi ini" Begitu kata mama sambil memegang pipi ku. Kali ini aku menangis. aku takut aku tidak akan bisa melihat mereka lagi.
"Papa janji, papa bakal turuti semua yang Ciara mau kalau Ciara udah sembuh nanti"
Aku hanya tersenyum mendengarnya. Hanya dengan bisa bertemu mereka lagi, itu udah cukup buatku.
Para suster asing ini pun mulai mendorong tempat ku tergeletak ke dalam ruangan yang menegangkan ini. Aku pun dibius, agar tidak merasakan kesakitan ini.
------------------------------------------------------

Beberapa jam kemudian, seseorang keluar dari ruang operasi. Mama dan Papa Ciara serta suster Anny langsung menghampiri.
dokter berkata bahwa, operasi ini akan berhasil apabila ada donor ginjal dari seseorang.
"saya siap...."
tiba-tiba saja seseorang muncul di tengah-tengah diskusi mereka.
"Kevin?" Kata suster Anny terkejut. "Kamu ngapain disini?"
"Kevin kan pindah ke sini sus"
"iya suster tau, maksudnya... kenapa kamu ada di Rumah Sakit?"
"tadi Mama telfon kevin. mama bilang Ciara mau dioperasi disini"
"Kamu Kevin anak dokter jessica?" tanya Mama Ciara
"iya tante.... Kevin mau donor ginjal kevin buat Ciara"
"nggak..nggak!! kamu mengambil resiko besar. om bakal donor ginjal buat Ciara" kata Papa Ciara tanpa ragu.
"tenang aja om......kevin bakalan baik-baik aja kok"
Dengan begitu Kevin meninggalkan mereka semua dan mulai memasuki ruangan bersama dokter sebelum Papa Ciara bisa berkata apa-apa. Suster Anny pun udah nggak bisa mencegah Kevin.
--------------------------------------------------
   1 tahun kemudian.
   "oh.....jadi dulu rumah sakit ini belom ada..."
   "iya Ra.... dulu ini cuma lapangan hijau kosong"
   "jadi...tahun berapa RS ini dibangun?"
    " ah...dokter juga lupa Ra. yang pasti waktu Kevin masih umur 7 tahun, tempat ini belom dibangun"
    "berarti waktu itu aku 6 tahun ya..."
Dr.Jess melemparkan senyum nya kearah ku.
"yaa begitulah....."
"berarti bener dong, aku pernah kesini..."
"maksud kamu?"
"waktu itu, pertama kali aku kesini, aku perhatiin kayaknya aku pernah liat pohon ini...aku juga sempet main disini....seinget aku..."
"oh...sama dengan Kevin. dia sering banget kesini, pernah suatu hari dia cerita kalau dia ketemu seseorang, tapi cuma sekali. besoknya orang itu udah nggak pernah muncul"
"emang siapa sih dok? kevin juga pernah cerita..... tapi dia nggak mau kasih tau"
Dr.Jess cuma melempar senyum
"kenapa dok?"
"kamu bener-bener nggak inget Ciara?"
Aku hanya menggeleng.
"Ciara Katherine, gadis 6 tahun yang menjadi teman pertama Kevin dibawah pohon besar ditengah lapangan"
aku terbelalak. "ma..maksud dokter?"
"waktu pertama kali dia ketemu kamu kemarin..tunggu...itu yang kedua kan? iya yang kedua kalinya, dia langsung ngomong ke dokter, kalo dia ketemu Ciara yang dulu pernah dia temuin"
"tunggu........Ciara masih nggak ngerti"
"Yaampun Ciara, kamu dulu pernah ketemu dia kok. 12 tahun yang lalu....dia 7 tahun kamu 6 tahun"
Aku hanya terdiam. Aku mulai merasakan mata ku berair. ternyata aku emang pernah ketemu Kevin.
"Ciara nggak inget apa-apa....."
"dokter ngerti.... beda sama Kevin, dia nganggep kamu sebagai teman dia untuk yg pertama kalinya"
Aku pun menangis.
"maafin dokter Ciara, dokter ga bermaksud buat ....."
"gapapa dok...." Kita diam beberapa saat.
"dok....aku mau ke tempat Kevin"
"yaudah....hati hati ya"

   Aku datangi tempat dimana Kevin istirahat sekarang. Ya.....Kevin meninggal ga berapa lama setelah dia mendonorkan ginjal nya buatku. Dia terlalu banyak melakukan kegiatan padahal dia tau dia hanya punya 1 ginjal.dia kekeh sama kegiatan musik nya itu. sampai akhirnya dia drop. Aku salut sama dokter Jessica. dia bisa tabah atas kepergiannya Kevin.
"hai kev....dr.jess baru saja ngasih tau. ternyata kita emang pernah ketemu"
"kenapa kamu nggak langsung ngomong aja waktu itu..."
aku mulai menangis lagi....
Aku nggak percaya ternyata Kevin tau selama ini.

   Ku datangin Pohon dibelakang Rumah Sakit itu, ini tempat dimana aku ketemu Kevin untuk pertama kalinya. ku mengangkat kepala dan menghirup udara......kubuka mataku dan kulihat suatu goresan dibatang pohon. Aku tau ini aneh...tapi aku memanjat pohon itu..Kulihat goresan itu membentuk suatu tulisan
"10.10.1999"
Bisa kudengar angin sepoy sepoy yang seakan akan menertawai kebodohan ku...
kenapa aku bisa lupa semuanya?



-T-



Yey!!! selesai!!! gimana? keren? bagus?Sedih? :P

Senin, 07 November 2011

This is what i call... CRAZINESS....

Halo....


Gua mau ceritain kisah yang terjadi pada tanggal 4 November 2011 yang jatuh pada pukul ..................
gue lupa...

Gua mau ceritain tentang 2 teman gua.... yang entah kenapa punya ide kayak gini.... awalnya kita lagi nunggu PLH -Pendidikan Lingkungan Hidup (Eh plis deh masa gatau..)
gue (ya.... termasuk gue) zaimah sama widayu.... (plus anak 9.4 yang lain) lagi nunggu jam PLH. kita duduk2 didepan perpus... gue sama ipeh (ZAIMAH) mojok berduaan (gausah dibayangin..) tadinya sih... mau galau-galauan, secara angin nya ga nahan...disitu gue berdua denger suara anak bayi ketawa,kentut,nangis,ngaji,upin ipin DLL yg bikin gue ngakak.... *Datanglah widayu....

ENTAH KENAPA... hp nya ipeh muter lagunya Anang-Syahrini.... dan disitu muncul ide buat bikin video lip sing... dan widayu sebagai pemeran utama....
setelah selesai... kita bertiga nonton tuh video....
"AYO BIKIN VIDEO LAGI! TAPI JANGAN ANANG-SYAHRINI" tiba tiba terlontarlah dari mulut widayu (sebenernya dia ga ngomong gitu sih.. ya tapi intinya dia ngajakin bikin vid lip sing lagi)
dan kita putusin untuk pake lagunya KEONG RACUN - _ -
oke gua tau itu alay maksimal.. tapi seru juga buat ngabuburit nungguin PLH..
akhirnya .... gue sebagai kameramen pake hp gue, dan lagu keong racun pake hape ipeh..

Berikut ini bakal gue kasih hasil nya....
OH IYA, KITA SEMPET LIP SING PAKE LAGUNYA SHERINA YANG .......gue lupa judulnya.

LANJUT....

nih hasil dari vid Keong racun...
(tadinya gua mau upload video nya, cuma......... tau tau muncul kayak gini...)


(oke ini ketahuan banget ngambil dari google...)

SO....
buat yang baca.. gua minta maaf banget ya kalo nge post kegilaan gue beserta teman teman..


*EH salah masukin foto.........*

jadi.. gua bener bener bener bener minta maaf kalo gua nge post ini...
(sebenernya gua ga merasa bersalah utk nge post ini... lagipula paling yang baca cuma gue,widayu,ipeh sama anak2 lain.. itu juga dengan paksaan)

oke....... cukup dari gue thanks.

ga deng...

NIH FOTONYA....








(Kalo ga salah ini dibagian.... "matanya melotot...blablablabla" )

njir... ngakak gue.....


.................................................

OKE INI YANG BIKIN GUA SAMA IPEH NGAKAK.....
Ditengah tengah pembuatan video....... si ipeh (kiri) tiba tiba kayak orang lagi mikir.... dan kalo lo nonton vid nya, mungkin durasinya sekitar........ 3 detik.....

AND LAST...



oke kayaknya itu cukup........
gua pun  heran....
jangan ditanya...
tadinya mau nge galau ujung2 nya begini...
gue ga pernah ngerti mereka....
mereka ga pernah ngerti gue...
*drama pun mulai...*
*akhirnya terdiam...........................................*

OKE ITU CUKUP.

SALAM PERDAMAIAN

Take a Listen....


 




Ariana Grande - Rolling in the deep !!
LOOK AT HER HAIR !!!! HER DIMPLES !! *O*

Jumat, 04 November 2011

#NOH8 Spread the love.


#NOH8 itu, suatu organisasi... atau lebih ke "Campaign" yang ngedukung perdamaian :]
Adam Bouska (HE FOLLOWED ME ON TWITTER. @BOUSKA) Founder and Photographer #NOH8 suka buka Free photoshoot buat orang2 yang mau ikut ngedukung.
udah banyak juga artis yang di gaet (njir... bahasa gue..)
*uhuk*
 Udah banyak juga artis artis besar Hollywood yang ikut ngedukung Campaign ini..

Kendall Schmidt >> BigTimeRush ;]

Kardashians :]
 

Lucas Gabreel >> HighSchoolMusical






AND MANY MORE :D


Ini Adam Bouska



OK ! :D


#NOH8 #NOBully


Ariana Grande - Love the way you lie :]
I love her hair
I love her voice
I love her attitude
Ariana isn't just beauty from the outside, also in the inside :]

+ Her voice in Victorious sounds really different from her real voice in real life. and that's what makes me adore her :]

Big Time Guru - Jatie Chapt. 2 of 2

I didn't make this story, I got this one from fanfic.net :]
made by: seddiefan64 :]

9 years later
Katie threw her bag on the coffee table and plopped down on the couch, exhausted. All day she had been helping Gustavo with different, music producing events. The band had already ended a while ago, so it was just her and her mom now living in apartment 2J.
After the split, Kendall had moved in with Jo, who had finally come back from New Zealand. He was ready to pop the big question any time now.

Logan and Camille lived together for a while, but then she landed an acting role in Japan. They decided to end their relationship, although it was a clean break-up. She was a soon-to-be famous actress and he was just beginning medical school.

Carlos moved back to Minnesota with his dad, training to be a cop. But after about a month, he knew that career wasn't for him, and moved back out to California. He made money by performing in clubs and restaurants, and also was a part-time stunt double for different movies.

As for James, he continued with his solo career. He occasionally worked with Gustavo, but mostly he was traveling around the world. And he did date other girls, but not very much. At one point, everyone began to wonder if he was gay or not. Usually he would be seen out walking around, alone. No super-model or actress on his arm like the other celebrities. But he denied that, claiming to not have found the right one yet.
And Katie, like in the beginning, still lived at the Palm Woods. But she wasn't planning on staying there for long. Although she was only 19, she worked with Gustavo to make a name for herself in the music world. Ever since Big Time Rush, the producer's popularity sky rocketed, making everything that he did important. And Katie was thankful for that.
Then, for some reason, her mind went to James. She often thought about him. She hated to use the word crush, she was 19. But that's what she had on him. Although, it was fading. She hadn't seen or talked to him for close to three years now, and she knew that he didn't return the feelings.
She dated around, and had about 2 serious relationships. But every time, she would feel guilty. And she didn't even know why! She felt like she was betraying someone, or breaking a promise. So she would end it with the guy.

Sighing, she decided to go down to the lobby. It was better than sitting in her gloomy apartment, lost in her own head. She realized long ago that thinking too much was a bad thing.
The elevator dinged and opened, Katie walking out of it. That's when she saw something that made her heart stop. Over at the front desk, stood the last person she expected to see ever at the Palm Woods again. James Diamond.
"James?" she said. Apparently it was pretty loud, because James looked over.
"Katie!" he said, a huge smile on his face. He walked over to her and hugged her.
When they pulled away, she chuckled in disbelief. "W-what are you doing here?"
He raised his eyebrows, a smile playing at his lips. "Don't tell me you forget what I promised you when you were younger."

Katie just looked at him, totally confused. He rolled his eyes and said, "I told you I would wait, remember?"
She had to think for a moment, but then it came to her. He was lying on the couch, looking terrible. He claimed he lost his swagger, and he said he would wait for her. But she never knew what that meant.
"Oh yeah!" she said, a light bulb going off in her head. "You said you would wait for something. But I never knew what you were talking about. What did you mean?"
He stared at her for a second, before stepping closer and placing a hand on her cheek. She was about to ask what he was doing, when he pulled her closer to him and kissed her.
The kiss lasted about ten seconds, and Katie was too shocked to respond. After he pulled away, he chuckled at the look on her face.
"I meant that I would wait for you, Katie. I love you." He said, looking seriously into her eyes. She was speechless, and couldn't find the words to say. "Say something!" he smiled.
"But, why me?" he asked in a soft voice.
"Why not you? You're beautiful, smart, funny, cool, loyal, caring, kind, sweet, need I go on?"
"This is so…unexpected." She gasped, looking at the floor.
He just lifted her chin up and said, "All you have to say is if you feel the same or not."
She thought for a minute, before a smile finally appeared on her face. "Of course, you idiot! I liked you ever since I was 10!" she chuckled.
"I knew it!"
"Yes James, I love you." She said, smiling up at him. He smiled as well and leaned in for another kiss…

The End :]

Big Time Guru - Jatie Chapt. 1 of 2

I didn't make this story, I got this one from fanfic.net :]
made by: seddiefan64 :]


James watched in horror as Logan walked by the pool, completely full of swagger. Ever since Gustavo told him to be less nerdy, Logan developed a new swag ap on his phone, telling him everything he needed to act and look cool. James was so sure that it wasn't going to work, either you have swag or you don't. But now every girl wanted to date and every boy wanted to be Logan.

They both walked into the lobby, only to come face to face with Katie.
"Hey guys." She said nonchalantly, not even looking up from her phone.

"Brown eyes." Logan said as he lifted her chin so now he was looking directly at her face. Katie stopped texting and stared back, seeming mesmerized. "Catch you later." Logan smirked before strutting away, a crowd of girls starting to surround him.

Katie just stared after him, a dazed look in her eyes. James' mouth hung open as Camille approached him.

"So, what's new with Logan?" she sighed. She didn't like the new Logan just as much as James.
"First, it was my look. Then, my walk. Now, Katie's crush on me! He's stealing everything!" James huffed, turning on his heel towards the elevators. Camille just gave him a weird look before following Logan.

"CARLOS!" Katie yelled as she opened the door to apartment 2J. She saw James lying on the couch, looking paler than usual. She just turned her attention to the bathroom door at the other side of the living room.
"Carlos, get out here!" she yelled as she banged on the door.
"No! You heard Super Parrot, I only have 24 hours to live! I'm staying in this panic room!" Carlos called back from the inside.
Katie sighed and turned around again.
"It's no use; he won't come out for anything." James said in a soft voice. Katie just walked over to him with crossed arms.
"He's acting stupid. I mean seriously, who listens to a bird?" she scoffed. James just shrugged and then coughed, rather violently. Katie's arms fell to her side as she asked, "Are you okay? You look awful."
"Thanks, always great to hear." James said sarcastically.
She just looked at him. "What's wrong?"
"Logan. He stole my…my..swagger." James said dramatically before coughing again.
Katie gave him a funny look and asked, "And that's why you're so sick? Logan took your swagger?"
James closed his eyes and nodded. Katie rolled her eyes and chuckled, "You're insane."
He opened his eyes again and looked at her. "Katie, you don't understand. I'm nothing without my swag. That's just who I am! He took it, so now I'm nothing."
She sat down next to him and said, "Okay one, you are way too dramatic! And two, Logan didn't take your swag. That's impossible!"
"Is it? Think about it. When he started acting cool, I became lame! Do the math!"
"I don't do math." She chuckled.
"Logan took my look, my walk, and my place in your heart."
"What?" Katie asked, her eyes growing wider.
James looked at her and said, "I saw the way you looked at him in the lobby."
"Th-that was nothing." She blushed.
James continued to stare and said, "Your crush has moved from me to him."
"No it didn't! And I don't have a crush on you, James! I don't know where you got that idea from in the first place. And even if I did, why would it bother you?"
It was silent for a moment when he broke it by saying, "I don't have much time left."
"You're not going to die. And again, way too dramatic!" she smiled. She pushed his hair back from his forehead.

"I think I might just get some sleep." James said, closing his eyes.
Katie laughed and said sarcastically, "Okay, you do whatever you need to do."
She was about to stand up when she felt James take hold of her wrist. He pulled her down again and said, "If this is the last time we speak, I need to tell you something."
Katie just stared at him. Did he really think he was dying? How stupid can you get? She just smiled at him and said, "Okay, what is it James?"
"It would bother me because I don't want you liking another guy. You're special to me, just like I know I'm special to you. And I want it to stay that way. I'll wait, Katie."
He let go of her wrist. By now her smile was gone and she scrunched her eyebrows together. "You'll wait-what do you mean?" No answer. "James?"
He was already asleep. She stared at him for a moment, very confused, before getting up and walking out of the apartment.
The front door opened and suddenly the living room was full of talking and laughter. Kendall, James, Carlos, and Logan had just gotten the news that Gustavo didn't want them to change a thing about themselves. Logan was back to normal, as was James, Carlos was out of his panic room, and Kendall kept talking back to the stressed out producer. All was right in the world.
Katie sat at the table reading a book, but looked up as soon as they entered. She put it down and said, "So, I see that everything is okay again."
"Yep, we are staying ourselves!" Carlos said happily.
"Colored pencil?" Logan said while handing her a blue pencil. She just laughed and took it.
"What happened to change Gustavo's mind?" Katie asked her older brother.
He thought for a minute before saying, "Long story. But now we're gonna go relax by the pool."
He kissed the top of her head and then he, Carlos, and Logan walked out of the apartment. James was about to leave when Katie's voice stopped him. He turned around and said, "Yeah?"
She stood up and asked, "Umm, what did you mean?" James cocked his head to the side, obviously confused.
She almost stopped herself. Maybe he was just delirious when he said all of that stuff. But then the question came out before she could stop herself.
"What did you mean when you said that you'll wait? Wait for what?"
James looked at her. Katie waited, hoping for something. What it was, she wasn't quite sure. Then suddenly a smile spread across his face. He just walked to the open front door. Although before leaving through it, he turned, now facing her again. He winked and smiled, then left her alone.

(Continue..)

Kamis, 03 November 2011

BIG TIME RUSH - Intermission Lyrics



Curtains open up the scene
Spotlights shine on you and me, tonight
Pretending for the crowd below
We put on a real good show
But it’s a lie, but it’s a lie

We can’t help but cause a fight
It’s the same old drama every night
I walk off stage, cause this whole play is more than I can tak

Oh, I don’t want it to be over
But we need a break before
You break my heart
Oh, we can’t live this scene forever
Right now you and me are better
Better off apart
But I’ll still love you when the lights come up
For our intermission

I was one foot out the door
I couldn’t play that part no more with you
The chemistry just wasn’t there
I couldn’t act like I didn’t care
When I do, I do

We can’t help but cause a fight
It’s the same old drama every night
I walk off stage, cause this whole play is more than I can take

No, I don’t want it to be over
But we need a break before
You break my heart
Oh, we can’t live this scene forever
Right now you and me are better
Better off apart
But I’ll still love you when the lights come up
Yeah I’ll still love you when the lights come up

We’re like actors in a play
Living out our love on stage
You’re just saying the same old lines to me, yeah
Somewhere we fell off track
But I know love will lead us back

Oh, I don’t want it to be over
But we need a break before
You break my heart
Oh, we can’t live this scene forever
Right now you and me are better
Better off apart
And I’ll still love you when the lights come up

Yeah I’ll still love you when the lights come up
Baby I’m gonna love you when the lights come up
I’m still gonna love you when the lights come up
Baby I’m gonna love you when the lights come up
For our intermission

:')

Aquarius :)

1....
2....
3....

instantly know what they like and don't like. If they choose you, they want you
are known for their friendliness. They are stubborn yet very friendly with a high sense of humor that attract people to their side
An is hard to get too close to someone as they feel and fear the other person might be gone at any second 
always have sleeping problem. Always...

An will work very hard at not letting you know that you affect them

do not care what others think because are adaptable and always follow their own mind
can admit that they are wrong about something, but there's a catch, you need to argue firstIf an lost their interest with you, no matter what you do, forget it. They remain the same
As an you make an excellent friend but the worst kind of enemy

can be cute and funny, then suddenly cool and tough
will have their silent spells once in a while and during those periods, it is better to leave them alone
not only march to the beat of a different drummer, they make up the music as they go
You do not want to get on the bad side of an . Its one of the worst things you can do
are very strong willed beings, they don't let anything nor anyone bring them down

last but not least
Quietly brilliant, an is a silent killer. Smiling while plotting something you will never expect at all..

gatau mau post apa... jadi.......

Follow : @aboutaquarius